Dalam dunia pengembangan desain UX suatu
perangkat, kita mengenal metodologi Agile. Data kebutuhan dapat dikumpulkan
melalui beberapa cara seperti melalui wawancara dengan narasumber, kuesioner,
menganalisa permasalahan pada sebuah sistem, atau bisa dengan cara
membandingkan antara produk sejenis dipasaran. Data tersebut harus diolah dan
dianalisa setelah itu dideskripsikan. Dalam metodologi Agile, User story dapat
digunakan untuk mendeskripsikan data tersebut. User story membantu merubah fokus dari tulisan tentang kebutuhan
sistem kearah pembahasan. User story
mudah untuk digunakan dan diadaptasi sesuai perubahan kebutuhan sistem produk.
Penggunaan User Story pada proses pengembangan aplikasi.
User
story merupakan deskripsi dari penjabaran
data mengenai kebutuhan sistem dan berbentuk bahasa natural yang mudah dipahami
oleh pengguna produk yang tidak memiliki latar belakang pendidikan teknologi
atau IT sekalipun. User story
termasuk dalam semi-structure language
karena terdapat sintaks yang harus
diikuti pada pembuatannya. Nantinya user
story mencakup satu atau dua kalimat tertulis dan yang paling penting, user story akan memicu terjadinya
diskusi menarik tentang fungsi produk yang paling diinginkan. Bila kaitannya
dengan sistem software, hasil diskusi
tentang user story akan menghasilkan
ide pengembangan yang bersifat penyempurnaan sistem.
User
story berbentuk pendek dan mengandung
deskripsi sederhana dari fitur yang diinginkan dari sudut pandang seorang
pengguna produk atau pelanggan. Fitur yang diinginkan bisa berwujud fitur baru
ataupun perbaikan dari fitur yang telah ada. Template sederhana dari User
story bisa dilihat seperti contoh berikut:
- As a < type of user >, I want < some goal > so that < some reason >
Dalam bahasa Indonesia menjadi:
- Sebagai < peran pengguna >, Saya ingin < tujuan/fitur > sehingga < alasann/hasil yang diharapkan >
- As a, diikuti oleh role dari pengguna yang akan menggunakan fitur.
- I
want, merupakan penjelasan mengenai
fungsi/fitur yang akan dikembangkan.
- So
that, merupakan hasil yang didapatkan setelah
fungsi yang diminta, dijalankan.
Bagaimana cara membuat user story?
Biasanya user story sering ditulis pada kartu index atau sticky notes, disimpan dalam sebuah
kotak kardus sederhana, dan disusun di dinding atau meja untuk memudahkan
perencanaan dan diskusi. Mulailah berdiskusi dan memfokuskan pada fitur-fitur
yang telah ditulis pada lembaran user
story. Diskusikan tujuan yang tertangkap dalam user story tersebut bersama tim. Apapun ide yang tertulis memang
lebih bagus lagi ketika mulai didiskusikan bersama.
Sebuah user story mampu ditulis dengan berbagai tingkat detail. Kita dapat menggunakan sebuah user story untuk membahas sejumlah besar fitur atau fungsi. User story yang luas seperti itu umumnya dikenal dengan sebutan Epic. Berikut ini contoh user story yang termasuk luas atau epic.
- Sebagai seorang pengguna, saya dapat mencadangkan seluruh hard drive saya.
Karena epic pada umumnya masih terlalu luas untuk diselesaikan oleh tim dalam satu iterasi, contoh user story diatas harus dibagi lagi menjadi beberapa user story yang lebih kecil sebelum mulai didiskusikan. Epic di atas mungkin dapat dibagi menjadi banyak user story. Salah satunya seperti contoh berikut ini:
- Sebagai pengguna intens, saya dapat menentukan file, atau folder yang akan dicadangkan berdasarkan ukuran file, tanggal dibuat dan tanggal modifikasi.
- Sebagai pengguna, saya dapat menunjukkan folder yang tidak ingin dicadangkan sehingga drive cadangan saya tidak diisi dengan hal-hal yang tidak perlu saya simpan
Berikut ini adalah contoh dari user story lainnya:
- As a user, i want to upload photos so that i can share photos with other.
- As an administrator, i want to approve photos before they are posted so that i can make sure they are appropriate.
- Sebagai seorang mahasiswa, saya ingin mendapat akses beasiswa luar negeri dengan mudah pada situs web kampus, sehingga saya tidak terlambat mendapat tentang informasi beasiswa.
- Sebagai seorang
penulis, saya ingin menyortir artikel berdasarkan topik, sehingga saya bisa
dengan mudah mencari artikel berdasarkan topik yang saya inginkan.
Meskipun user story dapat diadaptasi menggunakan bahasa masing-masing negara pengembang, namun beberapa pengembang lebih sering menggunakan bahasa Inggris. Alasannya tentu karena bahasa Inggris bersifat global sehingga akan lebih mudah dipahami semua orang. Fitur-fitur yang akan dikembangkan lebih mudah diasosiasikan karena biasanya bahasa yang digunakan merupakan bahasa Inggris.
Perlukah penambahan detail pada user story?
Tentu perlu. User story yang memiliki detail cukup baik, mampu mempermudah
pengembang aplikasi untuk menentukan arah pengembangan fitur. Penggunaan user story yang kurang detail terkadang
dapat menimbulkan kebingungan para pengembang untuk memutuskan apa yang harus
dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, user story yang telah dibuat dapat diperdetail dengan menggunakan acceptance criteria.
Fungsi dari acceptance criteria adalah menjelaskan ruang lingkup pada user story. Hal tersebut berupa daftar
kiteria yang mengindikasikan sebuah user
story telah diselesaikan. Kriteria tersebut akan menjadi acuan bagi pengguna
atau end user dalam melakukan user acceptance test. Tes tersebut diperlukan
untuk memeriksa apakah solusi yang dirancang bisa menyelesaikan masalah
pengguna produk atau sistem.
Contoh beberapa acceptane criteria yang dibuat berdasarkan user story berikut:
User
story:
· As
a participant, i want to be able to register online, so i can register quickly
and cut down on paperwork.
Acceptance
criteria:
· All
mandatory fields need to be filled before submitting a registration form.
· One
user cannot enroll more than one time.
· Payment
can be completed by bank transfer or credit card.
· Payment
from bank transfer need to be verify by committe firs.
· All
registration data will be stored into database.
· An
acknowledgement email will be sent to user that succes the registration.
Penambahan detail juga dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
§ Dengan cara membagi user stoy menjadi beberapa beberapa user story yang lebih kecil.
§ Dengan menambahkan “kondisi kepuasan”
Ketika user story dibagi lagi menjadi user story lainnya, proses tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya kita telah menambah detail terhadap user story tersebut. Cara tersebut dicontohkan pada pembahasan mengenai epic user story di atas. Sedangkan yang dimaksud oleh cara kedua dengan menambahkan “kondisi kepuasan” adalah syarat kondisi tambahan yang ditambahkan demi tercapainya kepuasan lebih pada pengguna. Untuk cara yang kedua pehatikan contoh user story berikut ini:
- Sebagai wakil presiden pemasaran, saya ingin memilih musim liburan yang akan digunakan untuk meninjau kinerja kampanye iklan sebelumnya sehingga saya dapat mengidentifikasi mana yang lebih menguntungkan.
- Sejumlah detail dapat ditambahkan pada user story di atas dengan menambahkan kondisi kepuasan berikut:
- Pastikan
itu berkaitan dengan liburan ritel utama: Natal, Paskah, Hari Presiden, Hari
Ibu, Hari Ayah, Hari Buruh, Libur Tahun Baru.
- Mendukung
hari libur yang mencakup dua tahun kalender.
- Musim
liburan dapat diatur dari satu liburan ke liburan berikutnya (seperti libur
Natal hingga Tahun baru)
- Musim liburan dapat ditetapkan menjadi beberapa hari sebelum liburan.
Siapa yang bertugas membuat User Story dan kapankah diperlukan?
User
story dapat dibuat oleh siapapun. Pemilik
produk atau pimpinan desain produk memiliki tanggung jawab untuk memastikan
bahwa mereka memiliki simpanan user story
yang cukup. Selama proyek berlangsung, pastikan untuk memiliki contoh user story yang telah ditulis setiap
anggota tim.
Kapan kira-kira kita mulai membuat user story? Menulis user story dilakukan sepanjang proyek berlangsung. Biasanya akan
diadakan sesi penulisan ketika mendekati tahap awal proyek. Setiap anggota tim
berpartisipasi dengan tujuan menciptakan backlog
produk yang sepenuhnya menjelaskan fungsi yang akan ditambahkan pada
rentang proyek berlangsung sekitar tiga hingga enam bulan sebelum perilisan.
Bagaimana? Sudah paham dengan cara
membuat user story beserta fungsinya
kan?. Jika sudah silahkan mulai untuk mempraktekannya dalam rapat pembahasan
ide proyek tim kalian. Jangan lupa untuk selalu peka terhadap ide-ide yang
mungkin muncul selama diskusi berlangsung.
Komentar
Posting Komentar
silahkan kasih kami saran tentang tulisan ini