Langsung ke konten utama

Apa itu user story dan bagaimana cara membuatnya?

Proses desain pengembangan suatu produk baik itu konvensional maupun digital, memikirkan apa yang benar-benar dibutuhkan ­end-user atau pengguna produk adalah hal penting. Setiap calon pengguna produk pasti memiliki keinginan agar produk yang akan mereka gunakan mampu menjawab kebutuhan mereka secara tepat dan efisien. Untuk tahapan pengembangan piranti lunak atau software misalnya, analisa kebutuhan sebuah produk merupakan tahapan yang pertama.


Dalam dunia pengembangan desain UX suatu perangkat, kita mengenal metodologi Agile. Data kebutuhan dapat dikumpulkan melalui beberapa cara seperti melalui wawancara dengan narasumber, kuesioner, menganalisa permasalahan pada sebuah sistem, atau bisa dengan cara membandingkan antara produk sejenis dipasaran. Data tersebut harus diolah dan dianalisa setelah itu dideskripsikan. Dalam metodologi Agile, User story dapat digunakan untuk mendeskripsikan data tersebut. User story membantu merubah fokus dari tulisan tentang kebutuhan sistem kearah pembahasan. User story mudah untuk digunakan dan diadaptasi sesuai perubahan kebutuhan sistem produk. 

Penggunaan User Story pada proses pengembangan aplikasi.

User story merupakan deskripsi dari penjabaran data mengenai kebutuhan sistem dan berbentuk bahasa natural yang mudah dipahami oleh pengguna produk yang tidak memiliki latar belakang pendidikan teknologi atau IT sekalipun. User story termasuk dalam semi-structure language karena terdapat sintaks yang harus diikuti pada pembuatannya. Nantinya user story mencakup satu atau dua kalimat tertulis dan yang paling penting, user story akan memicu terjadinya diskusi menarik tentang fungsi produk yang paling diinginkan. Bila kaitannya dengan sistem software, hasil diskusi tentang user story akan menghasilkan ide pengembangan yang bersifat penyempurnaan sistem.



User story berbentuk pendek dan mengandung deskripsi sederhana dari fitur yang diinginkan dari sudut pandang seorang pengguna produk atau pelanggan. Fitur yang diinginkan bisa berwujud fitur baru ataupun perbaikan dari fitur yang telah ada. Template sederhana dari User story bisa dilihat seperti contoh berikut:

  • As a < type of user >, I want < some goal > so that < some reason >

Dalam bahasa Indonesia menjadi:

  • Sebagai < peran pengguna >, Saya ingin < tujuan/fitur > sehingga < alasann/hasil yang diharapkan > 
Penjelasannya :
  • As a, diikuti oleh role dari pengguna yang akan menggunakan fitur.
  • I want, merupakan penjelasan mengenai fungsi/fitur yang akan dikembangkan.
  • So that, merupakan hasil yang didapatkan setelah fungsi yang diminta, dijalankan.

Bagaimana cara membuat user story?  

Biasanya user story sering ditulis pada kartu index atau sticky notes, disimpan dalam sebuah kotak kardus sederhana, dan disusun di dinding atau meja untuk memudahkan perencanaan dan diskusi. Mulailah berdiskusi dan memfokuskan pada fitur-fitur yang telah ditulis pada lembaran user story. Diskusikan tujuan yang tertangkap dalam user story tersebut bersama tim. Apapun ide yang tertulis memang lebih bagus lagi ketika mulai didiskusikan bersama.

Sebuah user story mampu ditulis dengan berbagai tingkat detail. Kita dapat menggunakan sebuah user story untuk membahas sejumlah besar fitur atau fungsi. User story yang luas seperti itu umumnya dikenal dengan sebutan Epic. Berikut ini contoh user story yang termasuk luas atau epic.

  • Sebagai seorang pengguna, saya dapat mencadangkan seluruh hard drive saya.

Karena epic pada umumnya masih terlalu luas untuk diselesaikan oleh tim dalam satu iterasi, contoh user story diatas harus dibagi lagi menjadi beberapa user story yang lebih kecil sebelum mulai didiskusikan. Epic di atas mungkin dapat dibagi menjadi banyak user story. Salah satunya seperti contoh berikut ini: 

  • Sebagai pengguna intens, saya dapat menentukan file, atau folder yang akan dicadangkan berdasarkan ukuran file, tanggal dibuat dan tanggal modifikasi. 
  • Sebagai pengguna, saya dapat menunjukkan folder yang tidak ingin dicadangkan sehingga drive cadangan saya tidak diisi dengan hal-hal yang tidak perlu saya simpan

Berikut ini adalah contoh dari user story lainnya: 

  • As a user, i want to upload photos so that i can share photos with other.
  • As an administrator, i want to approve photos before they are posted so that i can make sure they are appropriate. 
  • Sebagai seorang mahasiswa, saya ingin mendapat akses beasiswa luar negeri dengan mudah pada situs web kampus, sehingga saya tidak terlambat mendapat tentang informasi beasiswa.
  • Sebagai seorang penulis, saya ingin menyortir artikel berdasarkan topik, sehingga saya bisa dengan mudah mencari artikel berdasarkan topik yang saya inginkan.

Meskipun user story dapat diadaptasi menggunakan bahasa masing-masing negara pengembang, namun beberapa pengembang lebih sering menggunakan bahasa Inggris. Alasannya tentu karena bahasa Inggris bersifat global sehingga akan lebih mudah dipahami semua orang. Fitur-fitur yang akan dikembangkan lebih mudah diasosiasikan karena biasanya bahasa yang digunakan merupakan bahasa Inggris. 

Perlukah penambahan detail pada user story

Tentu perlu. User story yang memiliki detail cukup baik, mampu mempermudah pengembang aplikasi untuk menentukan arah pengembangan fitur. Penggunaan user story yang kurang detail terkadang dapat menimbulkan kebingungan para pengembang untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, user story yang telah dibuat dapat diperdetail dengan menggunakan acceptance criteria.


Fungsi dari acceptance criteria adalah menjelaskan ruang lingkup pada user story. Hal tersebut berupa daftar kiteria yang mengindikasikan sebuah user story telah diselesaikan. Kriteria tersebut akan menjadi acuan bagi pengguna atau end user dalam melakukan user acceptance test. Tes tersebut diperlukan untuk memeriksa apakah solusi yang dirancang bisa menyelesaikan masalah pengguna produk atau sistem.

Contoh beberapa acceptane criteria yang dibuat berdasarkan user story berikut:

User story:

· As a participant, i want to be able to register online, so i can register quickly and cut down on paperwork.

Acceptance criteria:

· All mandatory fields need to be filled before submitting a registration form.

· One user cannot enroll more than one time.

· Payment can be completed by bank transfer or credit card.

· Payment from bank transfer need to be verify by committe firs.

· All registration data will be stored into database.

· An acknowledgement email will be sent to user that succes the registration.

Penambahan detail juga dapat dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:

§ Dengan cara membagi user stoy menjadi beberapa beberapa user story yang lebih kecil.

§  Dengan menambahkan “kondisi kepuasan”

Ketika user story dibagi lagi menjadi user story lainnya, proses tersebut menunjukkan bahwa sesungguhnya kita telah menambah detail terhadap user story tersebut. Cara tersebut dicontohkan pada pembahasan mengenai epic user story di atas. Sedangkan yang dimaksud oleh cara kedua dengan menambahkan “kondisi kepuasan” adalah syarat kondisi tambahan yang ditambahkan demi tercapainya kepuasan lebih pada pengguna. Untuk cara yang kedua pehatikan contoh user story berikut ini:

  • Sebagai wakil presiden pemasaran, saya ingin memilih musim liburan yang akan digunakan untuk meninjau kinerja kampanye iklan sebelumnya sehingga saya dapat mengidentifikasi mana yang lebih menguntungkan.
  • Sejumlah detail dapat ditambahkan pada user story di atas dengan menambahkan kondisi kepuasan berikut:
  • Pastikan itu berkaitan dengan liburan ritel utama: Natal, Paskah, Hari Presiden, Hari Ibu, Hari Ayah, Hari Buruh, Libur Tahun Baru.
  • Mendukung hari libur yang mencakup dua tahun kalender.
  • Musim liburan dapat diatur dari satu liburan ke liburan berikutnya (seperti libur Natal hingga Tahun baru)
  • Musim liburan dapat ditetapkan menjadi beberapa hari sebelum liburan.

Siapa yang bertugas membuat User Story dan kapankah diperlukan?

User story dapat dibuat oleh siapapun. Pemilik produk atau pimpinan desain produk memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa mereka memiliki simpanan user story yang cukup. Selama proyek berlangsung, pastikan untuk memiliki contoh user story yang telah ditulis setiap anggota tim.


Kapan kira-kira kita mulai membuat user story? Menulis user story dilakukan sepanjang proyek berlangsung. Biasanya akan diadakan sesi penulisan ketika mendekati tahap awal proyek. Setiap anggota tim berpartisipasi dengan tujuan menciptakan backlog produk yang sepenuhnya menjelaskan fungsi yang akan ditambahkan pada rentang proyek berlangsung sekitar tiga hingga enam bulan sebelum perilisan.

Bagaimana? Sudah paham dengan cara membuat user story beserta fungsinya kan?. Jika sudah silahkan mulai untuk mempraktekannya dalam rapat pembahasan ide proyek tim kalian. Jangan lupa untuk selalu peka terhadap ide-ide yang mungkin muncul selama diskusi berlangsung.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa itu proto-persona dan bagaimana cara membuatnya?

Dalam dunia User Experience atau sering disingkat dengan UX, istilah Persona sudah lazim ditemui. Fungsi dari Persona adalah sebagai acuan desainer UX agar sebuah produk yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Persona menjadi acuan penting agar desain UX sebuah produk tidak melenceng jauh dari tujuan yang telah ditentukan. Jadi apa itu Proto-Persona? Jika Persona dibuat dari simpulan data-data yang dikumpulkan berdasarkan riset pengguna melalui survei ataupun interview, Proto-Persona lebih sederhana lagi. Ia dibuat berdasarkan hasil diskusi anggota tim tanpa melalui riset pengguna. Diskusi tersebut berupa perkiraan tentang seperti apa target pengguna produk mereka. Fungsi Proto-persona apa sih ? Persona sendiri adalah gambaran atau visual yang mewakili hasil dari data riset pengguna. Dilengkapi dengan berbagai penjelasan mengenai user’s goals, behaviours , dan pain points yang rinci. Sedangkan Proto-Persona hanya berupa coretan kasar yang memuat informasi ...

Apa itu UX Writer dan bagaimana cara menjadi UX Writer?

Saat ini banyak sekali aplikasi  smartphone  bermunculan dan perlahan beberapa mampu merubah gaya hidup penggunanya. Mau pesan makanan tanpa repot? Bisa pesan melalui aplikasi. Menghitung detak jantung kita ketika berolahraga pun bisa menggunakan aplikasi. Jadi serba mudah bukan? Bahasa yang digunakan dalam aplikasi smartphone meskipun ringkas namun mampu menimbulkan kedekatan emosional tersendiri dengan penggunanya. Pengguna dapat merasa seolah-olah memiliki asisten pribadi. Mungkinkah bahasa penyampaian dalam desain aplikasi tersebut telah dipilih secara spesifik? Tentu saja iya jawabannya.   Lalu apakah bahasa yang digunakan dalam aplikasi tersebut juga dikerjakan oleh desainer UX ? Jawabannya adalah tidak selalu. Pemilihan bahasa yang tepat sesuai dengan target pengguna sistem seperti itu disebut UX writing . Profesinya disebut dengan UX writer . Sebagai seorang UX writer , kolaborasi dengan tim desain UX adalah hal yang mutlak. Profesi  UX Writer  seper...